Makalah kelompok 9

Lampiran 1







KECAKAPAN DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI

Disusun Sebagai Salah Satu Tugas Terstruktur Yang Diwajibkan
Dalam Mengikuti Perkuliahan PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Dosen Pengampu: Dr.H. Mardianto, M.Pd

Oleh
KELOMPOK 9
Siti Maryam         (0310182100)
Putri Haryani        (0310183119)
Tedy Kurniawan  (0310182044)
Dede Kurniawan  (0310183140)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
          Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT  yang telah memberikan rahmat serta  karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan atau menyusun makalah “Kecakapan Pembelajaran Biologi”
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari dosen pembina mata kuliah dan rekan-rekan yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita, Amin.








Medan ,18 Juni 2019

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I
PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Rumusan Masalah 1
1.3. Tujuan Penulisan 1
BAB II
PEMBAHASAN 3
2.1. Pengertian Kreativitas 3
2.2.Konsep Kreativitas Anak Usia Dini dan Orang Dewasa 4
2.3. Pengertian Pendekatan Pembelajaran 4
Macam-Macam Pendekatan Pembelajaran 5
Pendekatan Kontekstual 5
Pendekatan Lingkungan 7
PendekatanTujuan Pembelajaran 8
Pendekatan Konsep 8
Pendekatan sains,teknologi dan Masyarakat 9
BAB III
PENUTUP 12
3.1  Kesimpulan 12
3.2. Saran 12
DAFTAR PUSTAKA 13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Istilah pendekatan berasal dari bahasa Inggris approach yang memiliki beberapa arti di antaranya diartikan dengan “pendekatan”. Di dalam dunia pengajaran, kata approach lebih tepat diartikan a way of beginning something “cara memulai sesuatu”. Karena itu, istilah pendekatan dapat diartikan cara memulai pembelajaran. Pendekatan pembelajaran (teaching approach) adalah suatu ancangan atau kebijaksanaan dalam memulai serta melaksanakan pengajaran suatu bidang studi/mata pelajaran yang memberi arah dan corak kepada metode pengajarannya dan didasarkan pada asumsi yang berkaitan.
Pembelajaran biologi merupakan proses belajar yang menyangkut hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Suatu proses belajar yang selalu berhubungan dengan aktivitas dunia nyata Beberapa pendekatan pembelajaran biologi yang di anggap efisien adalah pendekatan kontekstual, pendekatan lingkungan, pendekatan tujuan pembelajaran, pendekatan konsep, pendekatan sains-teknologi-masyarakat, pendekatan terpadu.
Kreativitas merupakan suatu tuntutan pendidikan dan kehidupan yang sangat penting pada saat ini. Kreativitas akan menghasilkan berbagai inovasi dan perkembangan baru dalam suatu kehiduapan. Individu dan organisasi yang kreatif akan selalu dibutuhkan oleh lingkungannya karena mereka dapat mampu memenuhi kebutuhan lingkungan yang terus berubah dan mampu untuk bertahan dalam kompetisi global yang dinamis dan ketat.
1.2  Rumusan Masalah
Apa pengertian kreativitas ?
Apa saja konsep kreativitas anak usia dini dan orang dewasa ?
Apa pengertian pendekatan pembelajaran ?
Apa macam-macam pendekatan pembelajaran ?
1.3  Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui apa pengertian kreativitas.
Untuk mengetahui apa saja konsep kreativitas anak usia dini dan orang dewasa.
Untuk mengetahui apa pengertian pendekatan pembelajaran.
Untuk mengetahui apa macam-macam pendekatan pembelajaran.
















BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Kreativitas
Kreativitas merupakan suatu tuntutan pendidikan dan kehidupan yang sangat penting pada saat ini. Kreativitas akan menghasilkan berbagai inovasi dan perkembangan baru dalam suatu kehiduapan. Individu dan organisasi yang kreatif akan selalu dibutuhkan oleh lingkungannya karena mereka dapat mampu memenuhi kebutuhan lingkungan yang terus berubah dan mampu untuk bertahan dalam kompetisi global yang dinamis dan ketat. Kreatifitas adalah hasil dari proses interaksi antara individu dan lingkungannya. Seseorang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan dimana ia berada, dengan demikian baik perubahan didalam individu maupun didalam lingkungan dapat menunjang atau dapat menghambat upaya kreatif. Implikasinya adalah bahwa kemampuan kreatif dapat ditingkatkan melalui pendidikan. Mengingat bahwa kreativitas merupakan bakat yang secara potensial dimiliki oleh setiap orang, yang dapat ditemukenali (diidentisifikasi) dan dipupuk melalui pendidikan yang tepat, salah satu masalah yang kritis adalah bagaimana dapat menemukenali potensi kreatif siswa dan bagaimana dapat mengembangkannya melalui pengalaman pendidikan.
Potensi kreatif yang sangat penting tersebut pada dasarnya dimiliki oleh setiap anak, bahwa anak-anak memiliki ciri-ciri oleh para ahli sering digolongkan sebagai ciri individu kreatif, misalnya: rasa ingin tahu yang besar, senang bertanya, imajinasi yang tinggi, berani menghadapi resiko, senang akan hal-hal yang baru, dan lain sebaginya. Meskipun demikian faktor orang tua, guru di sekolah, dan lingkungan merupakan faktor penting yang sangat mempengaruhi perkembangan kreativitas tersebut.
Dunia anak-anak merupakan pewarnaan emosional yang paling nyata. Kompetensi-kompetensi dini yang dihasilkan anak-anak akan mendorong kreativitas mereka selanjutnya. Anak-anak merupakan objek paling murni untuk digali kemampuannya melalui kreativitas yang tercipta. Mereka bukanlah miniatur orang dewasa. Perlakuan khusus sebagai anak-anak sangat mereka butuhkan. Kreativitas merupakan suatu aktivitas dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu atau 2 kombinasi baru berdasarkan unsur-unsur yang telah ada sebelumnya menjadi sesuatu yang berarti dan bermanfaat. Kreativitas dapat terwujud di mana saja, kapan saja dan oleh siapa saja tanpa memandang usia maupun tingkat pendidikan tertentu.
2.2.Konsep Kreativitas Anak Usia Dini dan Orang Dewasa
sangat berbeda. Kreativitas dalam pengertian orang dewasa berarti keberadaan keahlian, keterampilan dan motivasi diri. Orang dewasa yang kreatif diindikasikan sebagain individu yang memiliki keterampilan teknik prima, kemampuan, dan memiliki bakat. Mereka juga memiliki gaya dan karya yang mempesona, keterbukaan ide yang mengagumkan, dan konsentrasi serta ketekunan yang luar biasa. Kreativitas pada anak memiliki ciri-ciri tersendiri. Kreativitas anak usia dini dikoridori oleh keunikan gagasan dan dan tumbuhnya imajinasi serta fantasi. Anak-anak yang kreatif sensitif terhadap stimulasi. Mereka juga tidak dibatasi oleh frameframe apapun. Artinya, mereka memiliki kebebasan dan kaleluasaan beraktivitas. Anak kreatif juga cenderung memiliki keasikan dalan beraktivitas. Kreativitas anak usia dini juga ditandai dengan kemampuan membentuk imajinasi mental, konsep berbagai hal yang tidak hadir dihadapannya. Anak usia dini juga memiliki fantasi, imajinasi untuk membentuk konsep yang mirip dengan dunia nyata.

2.3. Pengertian Pendekatan Pembelajaran
       Istilah pendekatan berasal dari bahasa Inggris approach yang memiliki beberapa arti di antaranya diartikan dengan “pendekatan”. Di dalam dunia pengajaran, kata approach lebih tepat diartikan a way of beginning something “cara memulai sesuatu”. Karena itu, istilah pendekatan dapat diartikan cara memulai pembelajaran. Pendekatan pembelajaran (teaching approach) adalah suatu ancangan atau kebijaksanaan dalam memulai serta melaksanakan pengajaran suatu bidang studi/mata pelajaran yang memberi arah dan corak kepada metode pengajarannya dan didasarkan pada asumsi yang berkaitan.
       Menurut Akhmad Sudrajat dalam pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.
       Fungsi pendekatan bagi suatu pengajaran adalah sebagai pedoman umum dan langsung bagi langkah-Iangkah metode pengajaran yang akan digunakan. Menurut Mohammad Surya ( 2004 ) fungsi pendekatan sebagai berikut :
Memberikan garis-garis rujukan untuk perancangan pembelajaran
Menilai hasil-hasil pembelajaran yang telah dicapai
Mendiagnosis masalah-masalah belajar  yang timbul
Menilai hasil penelitian dan pengembangan yang telah dilaksanakan

2.4  Macam-Macam Pendekatan Pembelajaran
a. Pendekatan Kontekstual
1. Pengertian Pendekatan Kontekstual
Pendekatan kontekstual atau pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang miliknya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari (Nurhadi, dkk, 2003). Menurut Corebima (2003) pendekatan kontekstual berlangsung bilamana para siswa menerapkan dan mengalami apa yang sedang diajarkan mengacu kepada masalah riil yang bersangkut paut dengan peran dan tanggung jawab mereka sebgaii keluarga, warga Negara, siswa maupun pekerja. Menurut Clifford dan Wilson (2000) mengemukakan bahwa ppendekatan kontekstual membantu para siswa dalam memahami standar isi materi pelajaran dengan menerapkan pengetahuan pada kehidupan saat ini dan masa depannya sebagai anggota keluarga, masyarakat dan pekerja.
Pendekatan kontekstual memungkinkan para siswa untuk memperkuat mengembangkan dan menerapkan pengetaun akademik secara keterampilan mereka pada berbagai lingkungan sekolah maupun luar lingkungan sekolah. Menurut Clifford dan Wilson (2000), manfaat efektif dari pendekatan kontekstual adalah  menekankan pada penanganan masalah, memahami kebutuhan pembelajaran dalam berbagai konteks, mengajar sisiwa menjadi mandiri, mendasarkan pembelajaran pada konteks kehiduppan siswa yang beragam, medorong siswa untuk belajar dari teman-temannya dalam kelompok, serta menerapkan penilaian autentik.
2. Penerapan Pendekatan Kontekstual di Kelas
     Menurut Nurhadi, dkk (2003) langkah-langkah penerapan pendekatan dalam kelas yaitu:
Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermaknadengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan mengkontruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya.
Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik.
Kembangkan sifat ingin tahu sisiwa dengan bertanya.
Ciptakan”Masyarakat belajar” (belajar dalam kelompok-kelompok).
Hadirkan “model” sebagai contoh pembelajaran.
Lakukan refleksi di akhir pertemuan.
Lakukan penilaian sebenarnya dengan berbagai cara.
Menurut Coerimba (2003) penerepan pendekatan di dalam kelas yaitu:
Pembelajaran aktif (Siswa di libatkan secara aktif untuk memebentuk pengetahuannya dn menyelesaikan permasalahannya).
Konteks yang banyak (Belajar dalam konteks yang banyak memberikan siswa pengalaman meggunakan apa yang di pelajari mengidentifikasi dan menyelesaikan permasalahan pada konteks-konteks baru).
Kerja sama dan tukar pikiran (Para siswa belajar satu sama lain melalui kerja sama, tukar pikiran, kerja kelompok, dan refleksi diri). Dan lain-lain.

b. Pendekatan Lingkungan
       Pendekatan lingkungan adalah strategi pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan sebagai sasaran belajar, sumber belajar, dan sarana belajar. Penggunaan pendekatan lingkungan berarti mengaitkan lingkungan dalam suatu proses belajar mengajar. Lingkungan digunakan sebagai sumber belajar untuk memahami materi yang erat di kaitkan dengan kehidupan sehari-hari sering di gunakan pendekatan lingkungan , sebagai contoh untuk memahami interaksi antar organisme, dengan mengambil contoh kejadian nyata di sekeliling, siswa dapat lebih memahami arti interaksi tersebut.
a. Tujuan Pendekatan Lingkungan
Adapun tujuan pendekatan lingkungan sebagai sumber belajar adalah sebagai berikut:
Supaya kegiatan belajar lebih menarik dan tidak membosankan siswa duduk di kelas ber-jam-jam sehingga motivasi belajar siswa akan lebih tinggi.
Supaya hakikat Belajar akan lebih bermakna sebab siswa dihadapkan pada keadaanyang sebenarnya.
Supaya bahan-bahan yang dapat dipelajari lebih kaya dan lebih actual sehinggakebenarannya lebih akurat.
Supaya kegiatan belajar siswa lebih konprehenshif dan lebih aktif sebab dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti wawancara, mengamati dan lain-lain.
b. Strategi Penggunaan Lingkungan dalam Proses Belajar Mengajar
Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Selanjutnya,dengan mengutip pemikiran J. R David, Wina Senjaya (2008) menyebutkan bahwa dalam strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan. Artinya, bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran.
Cara pelaksanaan pembelajaran IPA dalam menggunakan pendekatan lingkungan diantaranya adalaha.
Menggunakan lingkungan sebagai lahan pengembangan keterampilan proses.
Menggunakan lingkungan sebagai lahan pengembangan sikap.
Mengunakan untuk pengayaan.
Struktur pengembangan wawasan lingkungan menurut kelompok umur.

c.  Pendekatan Tujuan Pembelajaran
Pendekatan ini berorientasi pada tujuan akhir yang akan di capai. Dengan adanya pendekatan tujuan tersebut berarti semuan komponen pembelajaran di tata dan di arahkan demi tercapainnya suatu tujuan. Semuan pendekatan di rancang untuk keberhasilan suatu tujuan. Menggunakan pendekatan yang berorientasi kepada tujuan berarti bahwa setiap guru harus mengetahui secara jelas tujuan yang harus di capai oleh sisiwa.    
       Sebagai contoh : Apabila dalam tujuan pembelajaran tertera bahwa siswa dapat melakukan percobaan, maka guru harus merancang pembelajaran yang pada akhir pembelajaran tersebut siswa sudah dapat melakukan percobaan. Metode yang digunakan untuk mmencapai tujuan tersebut dapat berupa metode tugas atau demontrasi.

d. Pendekatan Konsep
Pendekatan konsep didefinisikan sebagai abstraksi dari ciri-ciri sesuatu yang mempermudah komunikasi antar manusia dan yang memungkinkan manusia berfikir. Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konsep berarti siswa dibimbing memahami suatu bahasan melalui pemahaman konsep yang terkandung di dalamnya. Dalam proses pembelajaran tersebut penguasaan konsep dan subkonsep yang menjadi fokus. Dengan beberapa metode siswa dibimbing untuk memahami konsep. Belajar konsep merujuk pada aktivitas individu dalam memahami suatu benda, proses, gejala, aturan, pengalaman melalui proses mengenal ciri-cirinya, contoh, sifat dari ciri-ciri itu. Pemahaman tersebut selanjutnya dapat digunakan oleh individu dalam memahami hal-hal yang sama yang lebih luas, lebih banyak, misalnya pemahaman terhadap manusia dapat di lahirkan dengan cara melihat contoh dan ciri-ciri manusia dibandingkan dengan cara non manusia, misalnya binatang atau tumbuh-tumbuhan.

e. Pendekatan Sains-Teknologi dan Masyarakat (STM)
STM adalah sebuah pendekatan yang dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana sains dan teknologi masuk dan merubah proses-proses sosial di masyarakat, dan bagaimana situasi sosial mempengaruhi perkembangan sains dan teknologi. Pendekatan STM ini maka Sains, Teknologi dan Masyarakat adalah merupakan kecenderungan baru dalam pendidikan Sains, STM juga dapat diartikan sebagai pembelajaran Sains dan teknologi dalam konteks pengalaman manusia. Jadi Sains -Teknologi -Masyarakat atau STM adalah istilah yang diberikan kepada usha mutakhir untuk menyajikin konteks dunia nyata dalam pendidikan Sains dan pendalaman Sains.Pendekatan sains teknologi dan masyarakat melibatkan siswa dalam penentuan tujuan pembelajaran, prosedur pelaksanaan pembelajaran, pencarian informasi bahan pembelajaran dan bahkan pada evaluasi belajar.
1. Tujuan Pendekatan STM
Tujuan pendekatan STM ini secara umum adalah agar para peserta didik mempunyai bekal pengetahuan yang cukup sehingga ia mampu mengambil keputusan penting tentang masalah-masalah dalam masyarakat dan sekaligus dapat mengambil tindakan sehubungan dengan keputusan yang diambilnya.
Menurut Penn state bahwa tujuan dari pada STM  secara garis besar adalah:
Peserta didik mampu menghubungkan realitas sosial dengan topik pembelajaran di dalam kelas.
Peserta didik mampu menggunakan berbagai jalan/ perspektif untuk mensikapi berbagai isu/ situasi yang berkembang di masyarakat berdasarkan pandangan ilmiah.
Peserta didik mampu menjadikan dirinya sebagai warga masyarakat yang memiliki tanggung jawab sosial.
Menurut Yager tujuan pembelajaran STM adalah sebagai berikut:
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk membandingkan dan  mengkontraskan sains dan teknologi serta menghargai bagaimana sains dan teknologi memberikan kontribusi pada pengetahuan dan pengaruh baru.
Memberikan contoh-contoh dari masa lalu dan sekarang mengenai perubahan-perubahan yang sangat besar dalam bidang sains dan teknologi yang dibawa masyarakat, pertambahan ekonomi, dan proses-proses politik.
Memberikan/menawarkan pandangan global pada hubungan sains dan teknologi pada masyarakat, menunjukkan dampaknya pada pengembangan bangsa dan ekologi bumi.
Menurut Poedjiadi (2000) menghubungkan STM dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:
Sebagai pendekatan dengan mengaitkan antara sains, teknologi, dengan masyarakat.
Sebagai pendekatan dengan mengguanakan isu atau masalah pada awal pembelajaran.
Membuat program STM dengan skenario tertentu, digunakan sebagai suplemen.
Adapun tahap-tahap pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan STM (Poedjiadi, A, 2005) yaitu sebagai berikut:
Tahap apersepsi (inisiasi, invitasi, dan eksplorasi) yaitu mula-mula dikemukakan isu-isu atau masalah aktual yang ada dimasyarakat dan dapat diamati peserta didik.
Tahap pembentukan konsep yaitu peserta didik membangun atau mengkonstruksi pengetahuannya sendiri melalui observasi, eksperimen, diskusi, dan lain-lain.
Tahap aplikasi konsep atau penyelesaian masalah yaitu menganalisa isu-isu atau masalah yang telah dikemukakan diawal pembelajaran berdasarkan konsep yang telah dipahami sebelumnya.
Tahap pemantapan konsep, yaitu guru memberikan pemantapan konsep-konsep agar tidak terjadi kesalahan pada diri pendidik.
Tahap evaluasi, pada tahap ini penggunaan portofolio atau data pribadi peserta didik sangat disarankan.
Semua pendekatan-pendekatan di atas yang akan membawa kita menuju suatu kemampuan atau kecakapan dalam bidang tertentu. Sama halnya dengan kecakapan dalam pembelajaran di bidang biologi. Itu berarti kita memfokuskan dalam bidang ahli biologi. Dengan pendekatan-pendekatan tersebut terciptalah kreativitas-kreativitas anak-anak bangsayang dapat mewujudkan sesuatu yang baru dalam hidupnya baik ia dalam bidang biologi, fisika, matematika, kesenian, olahraga dan lain-lain.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pendekatan pembelajaran (teaching approach) adalah suatu rancangan atau kebijaksanaan dalam memulai serta melaksanakan pengajaran suatu bidang studi/mata pelajaran yang memberi arah dan corak kepada metode pengajarannya dan didasarkan pada asumsi yang berkaitan. Pendekatan kontekstual atau pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang miliknya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-har.
Pendekatan lingkungan adalah strategi pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan sebagai sasaran belajar, sumber belajar, dan sarana belajar. pendekatan tujuan tersebut berarti semuan komponen pembelajaran di tata dan di arahkan demi tercapainnya suatu tujuan. Pendekatan konsep didefinisikan sebagai abstraksi dari ciri-ciri sesuatu yang mempermudah komunikasi antar manusia dan yang memungkinkan manusia berfikir. STM adalah sebuah pendekatan yang dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana sains dan teknologi masuk dan merubah proses-proses sosial di masyarakat, dan bagaimana situasi sosial mempengaruhi perkembangan sains dan teknologi. Pendekatan ini merupakan pendekatan yang intinya memadukan dua  unsur atau lebih dalam suatu kegiatan pembelajaran. Dan kemampuan yang ada dalam bidang-bidang tertentu itu semua sama hanya saja yang membedakan dimana ahli bidang kita disitulah kita menitik fokuskan suatu keahlian tersebut dan kita dapat mengemabangkannya dan menjadi suatu keahlian tersendiri.
3.2. Saran
Saran saya agar makalah ini terasa lengkap semua yang berkaitan dalam Kecakapan Pembelajaran Biologi dalam pelajaran Psikologi Pendidikan agar memberi masukan tambahan dalam pembuatan makalah ini. Semakin sering berbagi ilmu maka semakin luas pula lah pengetahuan kita. Terimakasih.

DAFTAR PUSTAKA

Mardianto, 2012, Psikologi Pendidikan, Medan: Perdana Publishing.

Irwandi dan Sasrawirawati. 2005. Pendekatan Kontekstual dalam Pembelajaran Biologi Melalui Strategi Inkuiri dan Masyarakat Belajar(Learning Comminity), Bengkulu: Perdana Publishing.

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Bandung: San Grafika.

Nina, Sakinah. 2014. Macam-Macam Pendekatan pembelajaran, Medan: Perdana
Publishing.

Asyari, 2006. Penerapan Pendekatan STM Dalam Pembelajaran  Sains di SD. Depdiknas. Direktorat Dikti.

Budiningsih, C. Asri, DR. 2005. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah,Syaiful Bahri,dkk. 2010. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CJR PSIKOLOGI I

CJR PSIKOLOGI II